Untuk Bidadari mungilku ^_^
Assalammu'alaikum Wr. Wb....
Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care...
Allah selalu bersama kita.
Calon Istriku...
Masihkah menungguku.. .? Hm... menunggu, menanti atau
whateverlah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!
Menunggu... hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'.
Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa
dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu. Membaca, menulis, diskusi ringan,
atau hal lain yang bermanfaat.
Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan- Nya,
melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu, atau sekadar merenungi
kembali hal yang telah terlewati. Eits, bukan berarti melamun sampai angong
alias ngayal dengan pikiran kosong. Karena itu justru berbahaya, bisa
mengundang makhluk dari 'dunia lain' masuk ke jiwa.
Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu.
Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih.
Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih
produktif. Mumpung waktu kita masih banyak luang. Belum tersita dengan
kehidupan rumah tangga. Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak.
Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak.
Karenanya wahai bidadari dunia...
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang. Bukan ku
tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda. Tapi persoalan yang mendera
bangsa ini kian banyak dan kian rumit. Begitu banyak anak tak berdosa yang
harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber.
Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa
negeri ini 'sarang tikus'.
Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini.
Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit. Namun seperti
seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah
kemuliaan. Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian
terbaik. Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri
sendiri.
Calon Istriku...
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu. Aku akan
datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal
yang menghadang. Hatiku pun melagu dalam nada angan. Seolah sedetik tiada
tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang sekelebat bayang, tentang
sepenggal masa depan. Karang asaku tiada ' kan terkikis dari panjang jalan
perjuangan hanya karena sebuah kegelisahan. Lebih baik mempersiapkan diri
sebelum mengambil keputusan. Keputusan besar untuk datang kepadamu.
Calon Istriku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam
hatimu. Percayalah padaNYA, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan
hidup yang pasti berakhir. Yakinlah saat itu pasti ' kan tiba.
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu.
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari. Tak usah kau resah karena makin
hilangnya aura keindahan luarmu. Karena aura keimananlah yang utama. Itulah
auramu yang memancarkan cahaya syurga. Merasuk dan menembus relung jiwa.
Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah
menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun
dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang
dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.
Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan
pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu
sedalam kalbu pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu pada
istikharah di shalat malammu. Pulanglah padaNYA, ke dalam pelukanNYA. Jika
memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh itu karena dirimu begitu mulia,
begitu suci. Dan kau terpilih menjadi ainul mardhiyah di jannahNYA.
Calon Istriku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik. Dan itu pula yang telah
Ia skenariokan untuk kita. Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih
matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya. Untuk membangun
kembali peradaban ideal seperti cita kita.
Calon istriku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ' kan
menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Apa
kabarkah kau di sana ? Lelahkah kau menungguku berkelana, lelahkah menungguku
kau di sana ? Bisa bertahankah kau di sana , tetap bertahanlah kau di sana .
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu. Bila waktu itu telah
tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang
harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...
Calon istriku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir.
Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil
menghitung bintang. Cinta membuat hati terasa terpotong-potong. Jika di sana
ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang. Bila
memang kau pilihkan aku tunggu sampai aku datang.
Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat. Dan
mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik
dari-Nya. Aku tak pernah berharap kau ' kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan
ini. Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup. Maka hanya dengan
mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini. Mungkin kau tak
pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi. Akulah orang yang ' kan selalu
mengagumi, mengawasimu, menjagamu dan mencintaimu.
Calon Istriku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu.
Dan tetaplah berharap, terus berharap. Berharap aku ' kan segera datang. Jangan
pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap
hidup.
Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti
memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku kau ' kan
selalu mencintaiku. Hanya engkau yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di
sini. Meski sulit harus kudapatkan. Jika tidak kudapat di dunia, ' kan kukejar
sang ainul mardhiyah yang menanti di syurga.
Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut
mungkin diriku terlalu liar bagimu. Namun sejujurnya, semua itu hanyalah
persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku.
Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti apa yang akan ku hadapi dan apa
yang harus kucari dalam hidup.
Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini untuk dirimu yang
selalu bijaksana. Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu
mempesona. Memahamiku dan mencintaiku apa adanya. Semoga Allah kekalkan nikmat
ini bagiku. Semoga... .. ^_^
Ya Allah... ringankanlah, kerinduan yang mendera.
Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu, karena keinginan yang menyeruak di dalam
diriku.
Ya Allah... ampuni segala kesilafan hamba yang hina ini
ringankan langkah kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan tuk melengkapkan
setengah dien ini, mengikuti sunnah RasulMu jangan biarkan hati-hati kami terus
berkelana tak perpenghujung yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan yang
telah Engkau berikan.
Wassalamu'alaikum.
Penuh Cinta Selalu Untuk Selamanya untukmu
Susilawati
Susilawati
Komentar
Posting Komentar