''Duduk di Tempat Shalat (Menunggu Shalat atau Setelah Shalat''

********************************************** Duduk di Tempat Shalat (Menunggu Shalat atau Setelah Shalat)

**********************************************

... “Para malaikat shalat atas seseorang di antara kamu selama ia berad di tempat shalat dan selama tidak berhadats, seraya berkata, ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.’ “(HR Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain ditambah, “...Ya Allah, berilah ia tobat, selama ia tidak terganggu dan tidak berhadats.” Dalam riwayat lain, “Seseorang di antara kamu dihitung dalam keadaan shalat selama shalat mengapitnya, tidak ada yang menghalanginya untuk pulang kepada keluarganya kecuali shalat.”


KETERANGAN HADITS
==============
Hadits ini mengandung banyak kebaikan, disebabkan oleh Allah mengerahkan para malaikat untuk berdoa, meminta rahmat, dan meminta taubat untuk seseorang yang sedang shalat dan yang duduk di tempat shalat dengan tujuan menunggu shalat fardhu berikutnya, denga tidak ada halangan untuk pulang kepada keluarganya kecuali shalat.

Sahabat Anas r.a. berkata, “Rasulullah saw. menunda pelaksanaan shalat isya sampai tengah malam, lalu memalingkan wajahnya kepada kita seusai shalat kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Mereka melaksanakan shalat dan mereka tidur, mereka dihitung dalam keadaan shalat sejak mereka menunggu shalat berikutnya.” (HR Bukhari)


KETERANGAN TAMBAHAN
================
Pertama, sabda Rasulullah saw., “Selama di tempat shalatnya atau di salah satu sudut masjid yang ia tempati untuk shalat.”
Pada hadits lain Rasulullah saw. bersabda, “Seorang hamba masih tetap dalam shalat jika ia masih di masjid menunggu shalat selama tidak hadats.” (HR Bukhari)
Niat harus tetap demikian (menunggu shalat), tapi jika niatnya berubah dengan niat lain maka pahalanya terputus.

Apakah untuk mendapatkan keutamaan ini harus menunggu di masjid?? Secara zahir jawabannya, “Ya”, namun dalam keterangan Syekh Muhammad Khitab as-Subki dalam kitab al-Manhal al-Adzbu al-Maurudu, “Tidak ada perbedaan antara di masjid dan mushalla dalam rumah jika seorang wanita duduk di tempat shalat dalam rumah menunggu shalat yang lain maka akan tetap mendapatkan shalat dari malaikat juga karena ia mnengurung dirinya untuk shalat.”

Kedua, sabda Rasulullah saw., “Seseorang di antar kamu masih tetap dalam shalatnya.” Artinya masih tetap dalam pahala shalat atau mendapatkan pahala seperti dalam shalat. Hal ini bukan berati masih dalam hukum shalat, karena selama menunggu ini diperbolehkan seperti makan, minum, dan lain-lain.

Ketiga, maksud dari hadast disini ialah hadats yang menyangkut faraj, yaitu yang membatalkan wudhu. Sebagian ulama juga memasukkan dalam kategori ini hadats pada tangan dan juga ucapan karena hal itu bisa menyakitkan.

Keempat, apakah istigfar malaikat mencakup seluruh perbuatan dosa, termasuk dosa besar? Jawabannya, “Ya”, karena afazh di atas umum yaitu, “Ampunilah ia.” Syekh Muhammad bin Alan Shidqi mengatakan, “Tidak ada halangan, juga termasuk dosa besar karena ini adalah permohonan ampun, sedangkan Allah mengampuni dosa apa saja selain syirik.”

Duduk di tempat shalat, walaupun memerlukan kesabaran dalam diri, sebenarnya tidaklah berat, juga tidak ada yang menyulitkan, bahkan merupakan amalan yang melapangkan hati bagi yang sabar dan istiqomah. Apalagi jika sambil menunggu waktu shalat diisi dengan menyibukkan diri seperti zikir, membaca buku, mendengarkan bacaan Al-Qur’an atau pengajian, dan lain sebagainya atau bahkan mungkin belajar bersama dengan teman-teman jamaah shalat.

Namun demikian Allah memberi balasan yang sangat mulia berupa kebaikan yang melimpah, yaitu permohonan ampun dari para malaikat, permohonan taubat serta doa dari mereka. Siapa yang tidak mengharapkan hal demikian? Padahal untuk mendapatkannya hanya dengan duduk menunggu waktu shalat berikutnya, bahkan bisa dibarengi amalan lain yang menguntungkan seperti menuntut ilmu dan berdiskusi.



Maka doa kita,

“ Ya Allah, tolonglah kami untuk mengerjakan amalan ini, muliakanlah kami dengan pengampunan yang menyeluruh, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Kekasih Halalku

PERTEMUAN YANGTAK DI SANGKA

KEHARMONISAN KELUARGA DAN WANITA (Duplicate Album)